Kamis, 23 Februari 2012

Manfaat Temulawak (Curcuma Xanthorhiza roxb)


Tanaman temulawak, yang kondang disebut sebagai curcuma javanica, biasa tumbuh sebagai semak tak berbatang, dan termasuk dalam keluarga jahe (zingiberaceae).
Tanaman asli dari Indonesia ini, menyimpan sejuta khasiat.
Sejak dahulu, masyarakat Indonesia memanfaatkan temulawak untuk mengobati berbagai penyakit, yaitu sakit kuning, penurun panas, diare, merangsang nafsu makan, mag, perut kembung, dan pegal-pegal.
Disamping manfaat diatas, temulawak juga dapat menurunkan lemak darah, menghambat penggumpalan darah sebagai antioksidan, dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya imun tubuh.
Daging buah (rimpang) temulawak banyak mengandung kurkumin. Kurkumin ini memiliki manfaat terutama sebagai antioksidan, melindungi hati dari toksitas alkohol, dan memperbaiki fungsi hati.

Dalam mendeteksi gangguan fungsi hati, parameter yang sering digunakan adalah SGPT dan SGOT.
Kadar SGPT dalam darah akan meningkat seiring dengan kerusakan pada sel pada hati yang terjadi karena infeksi virus hepatitis, alkohol, atau keracunan obat obatan.Nilai SGPT yang dianggap normal adalah 0 – 35 unit per liter (u/l).
Sedangkan nilai normal SGOT berkisar antara 3 – 45 unit per liter (u/l). Kerusakan pada sel hati yang disebabkan oleh hepatitis C akan mengakibatkan meningkatnya nilai SGOT didalam darah. Pada penderita hepatitis akut, peningkatan SGOT bisa terjadi hingga 20 kali nilai normalnya.

Sejumlah penelitian menyimpulkan bahwa kurkumoid termasuk kurkumin juga memiliki aktivitas kemopreventif dan kuratif melawan kanker.

Cara konsumsi temulawak :
Saat ini, sudah banyak dijual temulawak dalam bentuk serbuk. Untuk mengkonsumsinya dapat diseduh dengan air hangat atau dengan air dingin sesuai selera. Untuk pencegahan dan menjaga vitalita, minumlah satu kali tiap hari. Sedangkan untuk keperluan pengobatan,minumlah temulawak 3 kali sehari sehabis makan.
Menderita asam urat memang sangat menyiksa. Persendian akan terasa nyeri luar biasa, disamping itu, juga menimbulkan batu ginjal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar